SAFARI Ramadan Bupati Kapuas, H.M Wiyatno dan rombongan di komplek Perumahan Kota Kapuas Baru.| foto : istimewa
KUALA KAPUAS – Komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kembali ditegaskan oleh Bupati Kapuas, H. Muhammad Wiyatno. Dalam rangkaian Safari Ramadan 1446 H, Jumat (14/3/2025), Bupati Wiyatno secara resmi melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Komplek Perumahan Kota Kapuas Baru, Kecamatan Selat.
Pembangunan ini merupakan bagian dari program nasional 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Tak hanya meresmikan proyek perumahan, Bupati Wiyatno juga membawa kabar gembira bagi masyarakat. Pemerintah Kabupaten Kapuas mengalokasikan bantuan sebesar Rp500 juta untuk pembangunan dan penataan lingkungan Masjid Al-Mina, yang terletak di kawasan yang sama.
"Alhamdulillah, ada bantuan dari pemerintah daerah sebesar Rp 500 juta. Mudah-mudahan dengan bantuan ini, pembangunan Masjid Al-Mina termasuk penataan lingkungannya bisa segera diselesaikan," ujar Bupati Wiyatno di hadapan jamaah dan masyarakat setempat.
Program pembangunan perumahan ini diharapkan mampu memberikan solusi bagi warga yang membutuhkan hunian layak dengan harga terjangkau.
Dalam sambutannya, Bupati Wiyatno menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga langkah strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Kapuas.
"Kami berharap pembangunan perumahan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kapuas, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan hunian yang terjangkau dan berkualitas," katanya.
Kehadiran proyek ini disambut antusias oleh warga, yang berharap kawasan Perumahan Kota Kapuas Baru dapat menjadi lingkungan yang nyaman, tertata, dan lebih maju.
Safari Ramadan kali ini menjadi lebih dari sekadar agenda seremonial. Dengan turun langsung ke lapangan, Bupati Wiyatno bersama jajaran Pemkab Kapuas menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Aspirasi masyarakat didengar, kebutuhan mereka diakomodasi, dan program pembangunan terus berjalan sesuai harapan.[zulkifli]