KUALA KAPUAS – Kabupaten Kapuas tengah menghadapi peluang dan tantangan besar dengan adanya Program Food Estate, yang diharapkan dapat menjadi pusat ketahanan pangan nasional. Dalam upacara peringatan Hari Jadi ke-219 Kota Kuala Kapuas dan HUT ke-74 Pemkab Kapuas pada 24 Maret 2025, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, menyoroti pentingnya program ini bagi kemajuan Kapuas.
Program Food Estate menjadi sorotan utama dalam upacara kali ini. Edy menjelaskan bahwa program ini memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan, tidak hanya untuk Kalimantan Tengah, tetapi juga untuk Indonesia.
"Karena Pak Menteri mengatakan banyak provinsi lain juga menginginkan, dan kita berharap apa yang sudah kita laksanakan bisa menjadi kemajuan. Paling tidak, Kalimantan Tengah menjadi provinsi penghasil swasembada pangan dan Kapuas sebagai penyuplai terbesar," tandas Edy.
Edy mengakui bahwa meskipun program ini menawarkan peluang besar, tantangannya juga tidak kecil. Program Food Estate berpotensi mengubah Kapuas menjadi penyuplai pangan utama, namun juga menghadapi persaingan ketat dari daerah lain yang menginginkan kesuksesan serupa.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, Forkopimda, serta masyarakat untuk mewujudkan visi besar tersebut.
"Inovasi-inovasi terbaru untuk mempercepat wajah Kapuas ini supaya betul menjadi kota yang kita banggakan dan menjadi pintu gerbang batas Kalsel dan Kalteng," ungkap Edy.
Program Food Estate menjadi lebih realistis dengan adanya dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat. Keberhasilan Kapuas dalam mengembangkan sektor pertanian dan ketahanan pangan akan sangat bergantung pada sinergitas antara pemerintah daerah dan masyarakat.
Dengan tekad kuat, Kapuas siap menghadapi tantangan besar untuk menjadi pusat ketahanan pangan yang mendukung swasembada pangan nasional.
Hadir dalam upacara ini Bupati Kapuas H.M. Wiyatno, Wakil Bupati Kapuas Dodo, Wakil Bupati Gunung Mas, Wakil Bupati Pulang Pisau, serta unsur OPD dan Forkopimda Kapuas.
Selain itu, Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah, Nunu Andriani.[rls/zulkifli]
